Haruskah Kita Mengizinkan Iklan Di Landmark Ikonik Negara Kita?
Uncategorized

Haruskah Kita Mengizinkan Iklan Di Landmark Ikonik Negara Kita?

Dengan kontroversi media baru-baru ini seputar acara balap kuda Piala Everest yang diiklankan di gedung paling ikonik di Australia, Gedung Opera Sydney, telah terjadi reaksi dan perdebatan publik yang besar di dalam komunitas Australia. Sementara beberapa orang percaya bahwa Gedung Opera adalah “papan reklame terbesar” kota dan harus digunakan untuk keuntungan ekonomi, yang lain marah karena pemerintah telah membiarkan tengara nasional kita tercemar dengan merek. Pemerintah menyatakan bahwa tujuan beriklan di layar The Opera House adalah untuk mendatangkan lebih banyak turis dan investasi ke Sydney, tetapi apakah branding landmark ikonik kami untuk keuntungan komersial merusak reputasi kami sebagai tujuan liburan? Itu membuat kami bertanya pada diri sendiri, “haruskah kami mengizinkan iklan di landmark ikonik negara kami?”

Sydney Opera House adalah Landmark Terdaftar Warisan Dunia UNESCO yang telah mempesona wisatawan selama beberapa dekade. Ini adalah bangunan ikonik Australia yang diakui di seluruh dunia dan salah satu tempat wisata yang paling sering dikunjungi di negara kita. Di masa lalu, Gedung Opera telah digunakan untuk mempromosikan beberapa kegiatan amal, festival budaya, kemenangan olahraga dan untuk memperingati legalisasi pernikahan sesama jenis. Namun, ini bertujuan untuk menyoroti masalah/peristiwa untuk kepentingan publik, seperti Vivid Festival, Olimpiade dan minggu NAIDOC – tidak ada satu pun merek atau perusahaan perjudian yang menguntungkan dalam hal ini.

Beberapa orang berpendapat bahwa iklan adalah fondasi ekonomi negara kita dan branding di layar Opera House sama seperti iklan di papan reklame atau ruang pemasaran lainnya dengan kekuatan untuk meningkatkan pariwisata dan pertumbuhan secara signifikan. Meskipun ini mungkin benar, jika iklan terus berlanjut, Gedung Opera dapat berisiko kehilangan Daftar Warisan Dunia UNESCO, yang dapat mendevaluasi tengara dan benar-benar merusak daya tarik pariwisata. Jadi di mana kita menarik garis?

Meskipun landmark ikonik di seluruh dunia seperti Menara Eiffel dan Lapangan Merah Moskow telah digunakan untuk iklan, mereka memang menimbulkan kontroversi di kalangan publik. Misalnya, label fesyen besar, Louis Vuitton menempatkan koper bermerek 2 lantai raksasa di pusat Lapangan Merah Moskow, namun, koper itu segera dihapus karena turis mengeluh bahwa koper itu begitu besar sehingga menghalangi pemandangan situs-situs landmark utama kota. Iklan tersebut membuat masyarakat mempertanyakan keutuhan kota dan akhirnya gagal meninggalkan dampak positif.

Jadi, bagaimana iklan di The Opera House dapat dilihat oleh wisatawan internasional kita? Akankah mereka kagum dan tertarik untuk mengunjungi negara kita yang indah, atau akankah mereka melihat iklan sebagai penipisan nilai budaya ikon nasional kita? Bagaimana reaksi Anda jika melihat kampanye pemasaran di Taj Mahal, atau branding terpampang di Uluru? Kami pikir sudah jelas bahwa harta nasional kita pantas mendapatkan rasa hormat dan kekaguman yang menyertainya, dan iklan harus dibatasi untuk tujuan penting, bukan kampanye untuk keuntungan komersial. Apa yang Anda pikirkan?

Kami ingin mengetahui pendapat Anda tentang masalah ini. Beri tahu kami di komentar di bawah!

Tentang Penulis

Komentar

Pc sebagai piranti yang cepat sekali untuk terhubung internet dan dapat terhitung kami gunakan untuk bermain togel hongkong ini hari. Tetapi pasti saja tidak seutuhnya orang membawa pc di dalam tempat tinggal masing-masing. Maka dari itu sebagian bandar togel hongkong sediakan program supaya bisa bermain bet toto